A. Membuat Instrumen Penilaian Unjuk Kerja
Perlu diingat bahwa penilaian unjuk
kerja bukan semata-mata dirancang sebagai sebuah kegiatan yang menyenangkan,
tetapi juga didisain untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Karena itu
sejumlah faktor harus diperhatikan dalam membuat instrumennya.
1.Ukuran
instrumen
Untuk
ini perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Tugas kecil
lebih sesuai untuk umpan balik saja. Jika guru selesai mengajar suatu konsep
dan ingin mengetahui apakan siswa sudah mengerti maka digunakan tugas kecil.
Tugas dapat berbentuk meminta siswa untuk menyelesaikan masalah yang relatif
kecil, menjelaskan pikiran dan menunjukkan pekerjaan mereka. Dalam hal ini
tidak termasuk aktivitas lain sebagai bagian dari tugas.
b. Tugas besar
mencakup tujuan penilaian yang lebih luas, tidak sekedar umpan balik saja.
Seringkali guru menginginkan siswa mempelajari materi baru sebagai hasil tugas
unjuk kerja. Untuk hal seperti ini, tugas unjuk kerja meliputi beberapa
aktivitas dan akan menghabiskan waktu beberapa hari untuk menyelesaikan tugas.
2.
Ketrampilan dalam memulai
Umumnya pada waktu memulai
menggunakan penilaian unjuk kerja, guru belum begitu yakin dan nyaman dengan
apa yang mereka kerjakan. Bagi pemula disarankan untuk memulai dengan instrumen
unjuk kerja yang kecil dulu. Jika belum yakin apakah petunjuk tugas untuk siswa
sudah cukup jelas, maka hal ini dapat ditanyakan kepada siswa sewaktu mereka
sedang menyelesaikan tugas itu. Petunjuk ini selanjutnya dapat diperbaiki
sehingga siap untuk digunakan selanjutnya.
B. Kriteria Instrumen Unjuk Kerja yang Baik
Instrumen
unjuk kerja yang baik memuat hal-hal berikut:
1. Autentik dan menarik
Hal yang penting bagi suatu
instrumen unjuk kerja adalah menarik dan melibatkan siswa dalam situasi yang akrab
dengan mereka sehingga siswa berusaha untuk menyelesaikan tugas itu dengan
sebaik-baiknya. Siswa cenderung lebih tertarik terhadap situasi tugas yang
menyerupai kehidupan sehari-hari.
Tugas ini akan membuat siswa
menggunakan pengetahuan dan ketrampilan yang dikuasainya untuk menyelesaikan
tugas tersebut. Situasi dan pertanyaan dalam bahasa yang baik dan dapat
dipahami siswa sehingga tidak memancing reaksi siswa seperti “Siapa peduli?”
Bagaimana cara menentukan apakah
instrumen penilaian unjuk kerja akan membuat siswa tertarik dan terlibat dalam
tugas itu? Sebagaimana banyak hal lain dalam dunia pendidikan, pengalaman
profesional (professional judgment) adalah kuncinya. Berdasarkan pengalaman dan
pemahaman tentang karakteristik siswa, seorang guru dapat memperkirakan apakah
aktivitas dalam tugas unjuk kerja yang dibuat akan berhasil atau tidak.
2.Memungkinkan
penilaian individual
Banyak instrumen unjuk kerja yang
dimaksudkan untuk dikerjakan siswa secara berkelompok. Namun perlu diingat
bahwa penilaian ini sebenarnya lebih dititik beratkan untuk penilaian individu.
Karena itu disain penilaian unjuk kerja sebaiknya bisa ditujukan untuk kelompok
dan individu. Sebagai contoh sekelompok siswa diberi data dan diminta untuk
menganalisanya. Untuk penilaian individunya masing-masing siswa diminta untuk
memberi rangkuman dan penafsiran apa yang ditunjukkan oleh data tersebut.
3.Memuat
petunjuk yang jelas
Instrumen unjuk kerja yang baik
harus memuat petunjuk yang jelas, lengkap, tidak ambigu dan tidak
membingungkan. Petunjuk juga harus memuat apa yang dikerjakan siswa yang nanti
akan dinilai. Sebagai contoh, jika salah satu kriteria penilaian meliputi
organisasi informasi, maka siswa harus diminta untuk menampilkan informasi yang
diperoleh dalam bentuk yang teratur.
Setelah instrumen penilaian unjuk
kerja jadi, teman-teman sejawat bisa diminta pendapatnya untuk menganalisa.
Mereka mungkin dapat melihat kekurang jelasan petunjuk siswa atau keambiguan
kata-kata yang digunakan. Di samping itu mereka juga dapat melihat bila ada
informasi yang disajikan tidak lengkap sehingga ada kemungkinan siswa tidak
dapat menyelesaikan tugas.
Demikian postingan saya dalam merancang penilaian, semoga bermanfaat.
Sumber :
Iryanti,
Puji. 2004. PENILAIAN UNJUK KERJA.
Yogyakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan
Menengah Pusat Pengembangan Penataran Guru Matematika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar